Pages

Ads 468x60px

Selasa, 27 November 2012

Akuntansi


A.    Pengertian Akuntansi
1.      Menurut American Accounting Association (AAA), akuntansi sebagai proses pengumpulan, pengidentifikasian dan pencatatan serta pengikhtisaran dari data keuangan serta melaoorkannya kepada pihak yang menggunakannya, kemudian menafsirkan guna pengambilan keputusan ekonomi.
2.      Menurut American Institute of certified Public Accounts (AICPA), akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengelompokkan dan pengikhtisaran menurut cara-cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang, segala transaksi dan kejadian yang dikit-dikitnya bersifat keuangan dan kemudian menafsirkan artinya.
Dari definisi diatas diatas dapat ditarik kesimpulan akuntansi merupakan :
1.      Suatu proses, artinya dari data mentah menjadi informasi yang siap dipakai.
2.      Didalamnya terdapat berbagai kegiatan yaitu pengumpulan, pengidentifikasian, pencatatan, serta pengikhtisaran dari data keuangan.
3.      Data keuangan yang telah diikhtisarkan merupakan nformasi keuangan yang disampaikan kepada para pemakai yang kemudian akan ditafirkan untuk kepentingan pengambilan keputusan ekonomi.

B.     Sejarah Perkembangan Akuntansi
Terdapat tiga peristiwa yang berkaitan dengan sejarah singkat perkembangan akuntansi, yaitu:
1.      Tahun 1994, Luca Pacioli yang seorang ahli matematika, menulis buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita. Buku ini mengajarkan juga tentang akuntansi yang dibuat dalam bab yang berjudul Tractatus de Computis et Scriptoris. Bab ini memperkenalkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut juga sistem kontinental.
2.      Pada pertengahan abad ke-18 sampai ke-19, terjadi Revolusi Industri di Inggris yang mendorong perkembangan akuntansi, karena para manajer pabrik ingin mengetahui biaya produksinya,. Bidang akuntansi biaya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan perkiraan biaya secara tepat dan berkala.
3.      Revolusi Industri menciptakan suatu permintaan modal yang besar untuk membangun pabrik dan membeli mesin-mesin. Hal ini menyebabkan perusahaan harus membangun suatu bentuk organisasi. Bentuk organisasi ini memunculkan para pemegang saham baru, dimana mereka membutuhkan informasi tentang seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan. Karena para pemegang saham ini tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan operasi sehari-hari,, maka mereka mengandalkan laporan akuntansi untuk mengevaluasi kinerja manajemen.
Perkembangan akuntansi di Indonesia, pada mulanya menganut sistem kontinental atau pembukuan. Dalam perkembangan selanjutnya, pembukuan semakin ditinggalkan. Semakin banyak yang menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon, hal ini disebabkan karena:
1.      Adanya penanaman modal asing (PMA) di Indonesia berdampak positif terhadap perkembangan akuntansi, seperti beralihnya sistem kontinental atau pembukuan ke sistem Anglo Saxon. Hal ini terjadi karena sebagian besar PMA menggunakan sistem Amerika Serikat (Anglo Saxon)
2.      Sebagian besar mereka yang berperan dalam pengembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, dan mereka menerapkan ilmunya di Indonesia.
Perbedaan sistem kontinental dan Anglo Saxon:
Obyek Perubahan
Sistem Kontinental
Sistem Anglo Saxon
Buku Harian
Klasifikasi Debit/ Kredit belum terinci
Klasifikasi Debit/ Kredit terinci
Akun Buku Besar
a. Penyusutan



b.Perkiraan campuran
c. Prive

Penyusutan menggunakan perkiraan cadangan dan beban penyusutan serta dicatat di sisi Kredit
Menggunakan perkiraan campuran
Terdapat penyetoran prive

Penyusutan menggunakan akun dicatat di sisi Debit


Tidak menggunakan perkiraan campuran
Tidak terdapat penyetoran prive
Neraca Lajur
Arsip disimpan sebagai dokumen
Arsip tidak disimpan sebagai dokumen
Laporan Keuangan
Terdiri atas:
a. Neraca
b. Laporan Laba/Rugi
c. Laporan Perubahan Modal
Terdiri atas:
a. Neraca
b. Laporan Laba/Rugi
c. Laporan Perubahan Modal
d.Laporan Arus Kas
e. Laporan Dana
f.  Catatan atas Laporan Keuangan

C.     Kualitas Informasi Akuntansi
1.    Relevan
Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
2.    Dapat dimengerti
Informasi hasrus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.
3.    Daya uji
Untuk meningkatkan manfaatnya, informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
4.    Materialitas
Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil berdasarkan laporan keuangan.
5.    Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.
6.    Tepat waktu
Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.
7.    Daya banding
Informasi akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama ataupun dengan laporan keuangan perusahaan lain pada periode yang sama
8.    Lengkap
Informasi keuangan dikatakan lengkap bila dapat memenuhi keenam tujuan kualitatif di atas dan dapat memenuhi standar pengungkapan dalam laporan keuangan.

D.    Siklus Akuntansi


E.     Pemakai Informasi Akuntansi
Banyak pihak yang memerlukan dan menggunakan informasi akuntansi, mereka terbagi menjadi:
1.      Pihak Intern
Yang dimaksud dengan pemakai (pihak) intern adalah pihak yang menyelenggarakan usaha yang dalam hal ini adalah pimpinan perusahaan (manajer) yang bertanggung jawab dalam pengambilan suatu keputusan. Setiap perusahaan memerlukan informasi keuangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai laba maksimal dengan pengorbanan tertentu. Oleh karena itu memerlukan suatu cara pencatatan yang sistematis agar dapat menaganlisis transaksi keuangan menjadi informasi ekonomi yang berguna.
2.      Pihak Ekstern
Yang dimaksud dengan pihak ekstern adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan, tetapi merupakan pihak luar perusahaan. Yang termasuk pihak ekstern perusahaan antara lain:
a)      Pemilik Perusahaan
Pemilik perusahaan perlu mengetahui keberhasilan manajernya dalam mengelola perusahaan terutama yang berkaitan dengan keuangan.
b)      Kreditor
Kreditor perlu mengetahui informasi laporan keuangan perusahaan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar pinjaman dan sebagai pertimbangan untuk pemberian pinjaman pada masa yang akan datang
c)      Pemerintah
Pemerintah berkepentingan dengan alokasi sumber daya terkait dengan aktivitas perusahaan. Selain itu, pemerintah berkepentingan dalam hal penetapan kebijakan pajak dan berbagai dasar untuk menyusun statistic pendapatan nasional dan statistic lainnya.
d)     Karyawan
Karyawan berkepentingan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
e)      Investor
Investor membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi.
f)       Masyarakat
Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

F.      Manfaat Akuntansi
Secara umum, terdapat tiga manfaat akuntansi, yaitu:
1.   Untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan yang akurat sehingga pemakai dapat ,mengambil keputusan dengan tepat
2.      Untuk mempertanggungjawabkan manajemen kepada pemilik perusahaan
3.      Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun
Secara khusus, manfaat akuntansi sebagai laporan keuangan antara lain sebagai berikut:
1.   Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2.   Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai  laporan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
3.   Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
4.   Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi
5.   Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

G.    Bidang Akuntansi
Menurut manfaat pemakaiannya, akuntansi dikelompokkan menjadi:
1.       Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan disebut juga Akuntansi Umum (General Accounting), yaitu akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi perusahaan dan penyusunan laporan keuangan secara berkala yang berpedoman kepada prinsip akuntansi. Laporan keuangan itu bisa digunakan sebagai informasi intern maupun ekstern perusahaan.
2.       Akuntansi Pemeriksaan (Auditing Accounting)  
Akuntansi pemeriksaan merupakan kegiatan akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan keuangan atau akuntansi umum. Akuntansi publik melakukan pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang mendukung laporan keuangan dengan menyatakan kelayakan dan dapat dipercayainya suatu laporan.
3.       Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Titik sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk pihak-pihak di dalam perusahaan. Kegunaan akuntansi manajemen antara lain, mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Misalnya dalam hal penetapan harga jual, pembelajaan, metode produksi dan investasi. Bidang akuntansi ini juga mengolah masalah-masalah khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi dengan menggunakan data historis maupun data tafsiran.
4.       Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya adalah bidang akuntansi yang menekankan kegiatan pada penetapan biaya dan kontrol atas biaya. Terutama yang berhubungan dengan biaya produksi suatu barang. Di samping itu salah satu fungsi utama akuntansi biaya adalah pengumpulan dan menganalisa data mengenai biaya, baik yang telah maupun yang akan terjadi untuk digunakan oleh pemimpin perusahaan sebagai alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan serta alat untuk membuat rencana di masa mendatang.
5.       Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)  
Bidang akuntansi perpajakan mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan.
6.       Akuntansi Anggaran (Budgeting Accounting)  
Akuntansi anggaran adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu di masa mendatang serta analisa dan pengontrolannya.
7.          Akuntansi Pendidikan
Bidang ini merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang bergerak dalam penyebaran pendidikan akuntansi pada masyarakat
8.          Akuntansi Pemerintahan
Merupakan bidang yang berkaitan dengan lembaga pemerintahan dan lembaga-lembaga lain yang tidak bertujuan mencari laba. Biasanya lebih ditekankan pada pencatatan pelaksanaan anggaran Negara serta pelaporan realisasinya.
9.          System Akuntansi
System akuntansi merupakan organisasi dokumen sumber, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk memudahkan pengelolaan perusahaan.
10.     System Informasi Akuntansi
Merupakan suatu kesatuan sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi yang bertugas untuk menyiapkan informasi keuangan dan informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi

H.    Profesi Akuntansi
Secara garis besar, akuntan dapat digolongkan menjadi:
1.       Akuntan Publik (Public Accountant)  
Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka ini bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.
2.       Akuntan Intern (Internal Accountant)  
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
3.       Akuntan Pemerintah  
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
4.       Akuntan Pendidik  
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mangajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.

I.       Etika Profesi Akuntansi
1.      Independensi, Integritas dan Obyektivitas
a)      Independensi
Independensi adalah cara pandang yang tidak memihak di dalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan dan penyusunan laporan audit perusahaan (Arens dan Loebbecke, 1996), bagi akuntan publik yang secara normatif berada di luar agent dan principal, selain pengetahuan memadai dan memiliki keahlian (Tertulis juga dalam Prinsip maupun Rules 101 Code of Professional Conduct dari AICPA).

b)      Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji semua keputusan yang diambilnya.
c)      Obyektifitas
Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain.
2.      Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
a)      Standar Umum
1)      Kompetensi professional
Anggota Kantor Akuntan Publik hanya boleh melakukan pemberian jasa professional yang secara layak diharapkan dapat diselesaikan dengan kompetensi profesional
2)      Kecermatan dan keseksamaan professional
Anggota Kantor Akuntan Publik wajib merencanakan dan mensupervisi secara memadai setiap pelaksanaan pemberian jasa professional dengan kecermatan dan keseksamaan profesional
3)      Perencanaan dan supervise
Anggota Kantor Akuntan Publik wajib merencanakan dan mensupervisi secara memadai setiap pelaksanaan pemberian jasa professional
4)      Data relevan yang memadai
Anggota Kantor Akuntan Publik wajib memperoleh data relevan yang memadai untuk menjadi dasar yang layak bagi simpulan atau rekomendasi sehubungan dengan pelaksanaan jasa profesionalnya.
b)      Kepatuhan terhadap Standar
c)      Prinsip-prinsip Akuntansi
Anggota Kantor Akuntan Publik tidak diperkenankan:
1)   Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan atau data keuangan lain suatu entitas perusahaan atau organisasi disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2)   Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, apabila laporan tersebut memuat penyimpangan yang berdampak material terhadap laporan atau data secara keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi.
3.      Tanggung Jawab kepada Klien
a)      Informasi klien yang rahasia
Anggota Kantor Akuntan Publik tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia tanpa persetujuan dari klien.
b)      Fee professional
Besarnya fee anggota dapat bervariasi tergantung antara lain resiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya Kantor Akuntan Publik yang bersangkutan dan pertimbangan professional lainnya.
4.      Tanggung Jawab kepada Rekan Seprofesi
a)      Memelihara citra profesi
Anggota Kantor Akuntan Publik wajib memelihara citra profesi dengan tidak melakukan perkataan dan perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.
b)      Komunikasi antar akuntan public
Anggota Kantor Akuntan Publik wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahulu bila akan menghadapkan perikatan audit menggantikan akuntan publik pendahulu atau untuk tahun buku yang sama.
5.      Tanggung Jawab dan Praktik Lain
a)      Perbuatan dan perkataan yang mendiskreditkan
Anggota Kantor Akuntan Publik tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/ atau mengucapkan perkataan yang mencemarkan profesi.
b)      Iklan, promosi dan kegiatan pemasan lainnya
Anggota Kantor Akuntan Publik dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan mencari klien melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesinya.




 
A.    Persamaan Akuntansi
Pencatatan sistematis dan teratur dalam akuntansi selalu membentuk suatu persamaan atau keseimbangan. Artinya, satu sisi mencatat kekayaan dan sisi lainnya mencatat sumber kekayaan dalam jumlah yang sama.
1.      Prinsip Keseimbangan antara Harta/aktiva dan Modal/ekuitas
Persamaan akuntansi menunjuk pada suatu keadaan perhitungan ruas kiri (harta) harus sama besarnya dengan ruas kanan (utang dan modal)
2.      Rumus Keseimbangan
a.       Modal harus sama besar dengan harta
Harta (Assets)            =          Modal (Equity)
b.      Modal terdiri dari 2 tipe: modal kreditor dan modal pemilik. Modal kreditor menunjukkan utang perusahaan yang disebut dengan kewajiban, sedangkan modal dari pemilik disebut ekuitas/modal.
Harta (Assets)            = Utang (Liability) + Modal Pemilik (Owner’s Equity)
                                 H                =              U             +                      M
dalam persamaan akuntansi, utang/kewajiban ditulis sebelum modal/ekuitas itu dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa hak kreditor atas kekayaan harus didahulukan sedangkan hak pemilik atas kekayaan ditangguhkan setelah semua kewajiban pada pihak lain dilunasi.
c.       Aktiva sama dengan kewajiban ditambah ekuitas ditambah pendapatan dikurangi beban.
Pendapatan merupakan kenaikan aktiva yang diperoleh dari hasil penjualan barang dan jasa. Beban merupakan penurunan aktiva yang merupakan pengorbanan untuk memperoleh pendapatan.
A = K + E + P – B
4. Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap Persamaan Akuntansi
Perubahan komponen persamaan akuntansi dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Perubahan aktiva diikuti dengan perubahan aktiva lain dalam jumlah yang sama.
b. Perubahan aktiva diikuti dengan perubahan kewajiban atau sebaliknya dalam jumlah yang sama.
c. Perubahan aktiva diikuti dengan perubahan ekuitas dalam jumlah yang sama.
d. perubahan aktiva diikuti dengan perubahan utang dan ekuitas dalam jumlah yang sama.


3.      Pencatatan Transaksi dalam Persamaan Akuntansi
Sebagai contoh transaksi-transaksi yang terjadi pada perusahaan bengkel Surya Motor selama bulan Januari 2011 sebagai berikut:
a.       8 Januari 2011, Surya menyetorkan uang sebesar Rp 50.000.000,00 untuk mendirikan usaha bengkel motor
Analisa Transaksi
Bagi perusahaan aktiva bertambah sebesar Rp 50.000.000,00 berbentuk kas dan mengakibatkan timbulnya hak Surya atas aktiva perusahaan dalam bentuk investasi sebesar Rp 50.000.000,00. Perubahan ini akan tampak pada persamaan dasar akuntansi:
Tgl
HARTA
=
UTANG

MODAL

Kas





Modal Surya
8/1
50.000.000(+)





50.000.000(+)

50.000.000


=


50.000.000
b.      10 Januari 2011, Surya Motor membeli peralatan secara kredit seharga Rp 30.000.000,00
Analisa Transaksi
Di satu sisi mengakibatkan penambahan aktiva dalam bentuk peralatan bengkel, di sisi lain mengakibatkan timbulnya utang sebesar Rp 30.000.000,00
Tgl
HARTA
=
UTANG
+
MODAL

Kas
Peralatan


Utang Usaha

Modal
Surya

50.000.000





  50.000.000
10/1

30.000.000(+)


30.000.000(+)



50.000.000
30.000.000

=
 30.000.000
+
50.000.000
c.       11 Januari 2011, Surya Motor membeli perlengkapan bengkel seperti mur, baud dan pelumas seharga Rp 2.000.000,00 dibayar tunai
Analisa Transaksi
Di satu sisi aktiva bertambah berupa perlengkapan seharga Rp 2.000.000,00, di sisi lain aktiva  kas berkurang sebesar Rp 2.000.000,00. 
Tgl
HARTA
=
UTANG
+
MODAL

Kas
Peralatan
Perlengkapan

Utang Usaha

Modal
Surya

50.000.000
30.000.000

=
30.000.000

50.000.000
11/1
2.000.000(-)

2.000.000(+)





48.000.000
30.000.000
2.000.000
=
30.000.000
+
50.000.000
d.      15 Januari 2011, untuk pekerjaan yang telah diselesaikan, Surya Motor menerima pembayaran Rp 8.000.000,00
Analisa Transaksi
Transaksi tersebut mengakibatkan penambahan aktiva kas sebesar Rp 8.000.000,00  dan bertambahnya penghasilan mengakibatkan modal Surya bertambah Rp 8.000.000,00.
Tgl
HARTA
=
UTANG
+
MODAL

Kas
Peralatan
Perlengkapan

Utang Usaha

Modal
Surya

48.000.000
30.000.000
2.000.000
=
30.000.000

 50.000.000
15/1
  8.000.000(+)





 8.000.000(+)

52.000.000
30.000.000
2.000.000
=
30.000.000
+
58.000.000
e.       17 Januari 2011, Surya Motor menyerahkan pekerjaan yang telah selesai seharga Rp 1.000.000,00. diterima pembayaran Rp 600.000,00 dan sisanya akan dibayar kemudian.
Analisa Transaksi
Transaksi di atas mengakibatkan bertambahnya kas sebesar Rp 600.000,00 dan timbulnya tagihan sebesar Rp 400.000,00. Di sisi lain bertambahnya penghasilan mengakibatkan penambahan ekuitas
Tgl
HARTA
=
UTANG
+
MODAL

Kas
Peralatan
Piutang
Perkap

Utang Usaha

Modal
Surya

52.000.000
30.000.000

2.000.000
=
30.000.000

58.000.000
17/1
600.000(+)

400.000(+)




  1.000.000(+)

56.600.000
30.000.000
400.000
2.000.000
=
30.000.000
+
59.000.000
f.       20 Januari 2011, Pada bulan Surya Motor membayar beban gaji pegawai sebesar Rp 3.000.000,00 dan beban sewa Rp 1.000.000,00.
Analisa Transaksi
Transaksi di atas mengakibatkan kas berkurang sebesar Rp 4.000.000,00 dan  pembayaran beban mengakibatkan berkurangnya modal Surya.
Tgl
HARTA
=
UTANG
+
MODAL

Kas
Peralatan
Piutang
Perkap

Utang Usaha

Modal
Surya

56.600.000
30.000.000

2.000.000
=
30.000.000

59.000.000
20/1
4.000.000(-)






    4.000.000(-)

52.600.000
30.000.000
400.000
2.000.000
=
30.000.000
+
55.000.000
g.      22 Januari 2011, Surya Motor menyerahkan cek sebesar Rp 15.000.000 untuk membayar sebagian utangnya atas pembelian peralatan.
Analisa Transaksi
Pengaruh transaksi di atas mengakibatkan aktiva kas berkurang dan utang juga berkurang masing-masing sebesar Rp 15.000.000.
Tgl
HARTA
=
UTANG
+
MODAL

Kas
Peralatan
Piutang
Perkap

Utang Usaha

Modal
Surya

52.600.000
30.000.000
400.000
2.000.000
=
30.000.000

55.000.000
22/1
15.000.000(-)




15.000.000(-)



37.600.000
30.000.000
400.000
2.000.000
=
15.000.000
+
55.000.000
h.      25 Januari 2011, Surya mengambil uang tunai dari kas Surya Motor sebesar Rp 1.000.000,00 untuk keperluan pribadinya.
Analisa Transaksi
Pengambilan aktiva perusahaan untuk keperluan pribadi pemilik disebut prive pemilik (drawing). Pengaruh transaksi tersebut mengakibatkan pengurangan terhadap aktiva kas dan modal masing-masing sebesar Rp 1.000.000,00.
Tgl
HARTA
=
UTANG
+
MODAL

Kas
Peralatan
Piutang
Perkap

Utang Usaha

Modal
Surya

37.600.000
30.000.000
400.000
2.000.000
=
15.000.000

55.000.000
25/1
  1.000.000(-)






  1.000.000(-)

36.600.000
30.000.000
400.000
2.000.000
=
15.000.000
+
54.000.000



A.    Pengertian
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan berbagai pelayanan atau memproduksi produk yang tidak berwujud dengan tujuan mencari laba. Perusahaan jasa dapat bergerak dalam berbagai bidang usaha jasa, antara lain:
a.       Transportasi, meliputi perusahaan bus kota, taksi dan angkutan kota/ desa
b.      Reparasi dan pemeliharaan, meliputi bengkel, cuci mobil dan cleaning service
c.       Komunikasi, meliputi telepon, radio dan TV, serta penerbitan surat kabar dan majalah
d.      Tempat tinggal, meliputi mess, hotel dan penginapan
e.       Keahlian perseorangan, meliputi salon kecantikan, tukang jahit, foto studio
f.       Hiburan, meliputi bioskop dan tempat rekreasi
g.      Profesi, meliputi akuntan, pengacara, rumah bersalin dan notaries
B.     Transaksi Perusahaan Jasa
Semua perusahaan pada dasarnya menjalankan proses akuntansi yang sama. Hal yang membedakan setiap perusahaan tersebut adalah jenis perusahaannya. Alsannya, setiap perusahaan mempunyai kegiatan yang berbeda-beda.
Transaksi yang sering terjadi dalam perusahaan jasa adalah sebagai berikut:
a.       Investasi oleh pihak pemilik atau calon pemilik
1 Juni 2011      Alex mendirikan perusahaan dengan menginvestasikan uangnya dalam perusahaan sebesar Rp 50.000.000,00
b.      Pembelian peralatan dan perlengkapan secara tunai dan kredit
5 Juni 2011      Perusahaan Alex membeli peralatan percetakan dari Toko Bintang
Rp 52.000.000,00
9 Juni 2011      Perusahaan membeli perlengkapan kantor dari CV Gilang secara kredit sebesar Rp 21.500.000,00
c.       Menerima pendapatan dari penjualan jasa
12 Juni 2011    Diterima pembayaran atas penyelesaian pesanan majalah sebesar
Rp 5.000.000,00
d.      Membayar macam-macam biaya
15 Juni 2011    Dibayar rekening telepon untuk bulan Juni Rp 250.000,00
25 Juni 2011    Dibayar gaji pegawai untuk bulan Juni sebesar Rp 1.200.000,00
e.       Menerima piutang
27 Juni 2011    Diterima tagihan dari Eva atas pesanan majalah yang telah selesai pada tanggal 10 Juni 2011 sebesar Rp 500.000,00



A.    Konsep Dasar Akuntansi
Konsep dasar akuntansi merupakan suatu konsep yang berlaku secara umum tentang suatu asumsi, anggapan, pandangan maupun pendapat dalam menyajikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Beberapa konsep dasar akuntansi antara lain:

1.        Konsep Kesatuan Usaha  (busines entity )
Dalam konsep kesatuan usaha ini, perusahaan merupakan suatu kesatuan ekonomi yang terpisah dari pihak yang berkepentingan dengan sumber perusahaan. Artinya keuangan perusahaan terpisah dari pemilik, terpisah dari keuangan karyawan dan terpisah pula dari keuangan pada direksi. Sehingga perusahaan dianggap sebagai satu kesatuan usaha.
2.        Konsep Harga Perolehan   (historical cost)
Artinya setiap transaksi pembelian satu barang harus dicatat sebesar harga perolehan tersebut. Harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh satu unit barang atau jasa dalam pertukaran sampai barang tersebut siap dipakai.
Contohnya, dibeli sebuah mesin seharga Rp  9.500.000,00 sebelum operasi masih diperlukan biaya pemasangan Rp 400.000,00 maka harga perolehan menjadi Rp 9.900.000,00 yang didapat dari
Rp 9.500.000,00 + Rp 400.000,00. Sehingga nilai inilah yang dicatat dalam akuntansi yaitu sebesar Rp 9.900.000,00
3.        Konsep Kesinambungan   (going concern)
Perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya, tentunya berupaya untuk melaksanakan kegiatan perusahaan secara berkesinambungan atau terus menerus. Dalam proses usaha itu, senantiasa dibuat laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang disusun secara berkala dapat dibandingkan sehingga diperoleh informasi tentang kemajuan atau kemunduran usaha. Dengan membandingkan laporan keuangan dari satu periode dengan periode lainnya dapat diperoleh suatu data yang pasti tentang naik turunnya pendapatan dan beban, sebagai dasar dalam membuat suatu kebijaksanaan untuk kemajuan perusahaan.
4.        Konsep Pengukuran dengan Uang   (unit moneter)
Pengukuran dengan nilai uang artinya seluruh informasi utama dalam laporan keuangan itu diukur dengan satuan ukur uang, karena uang sudah umum digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban perusahaan serta perubahannya.
5.        Periode Akuntansi   (time periode)
Kegiatan perusahaan dipisahkan dalam periode-periode. Penyajian informasi berupa laporan keuangan dibuat secara berkala akan membantu pihak yang berkepentingan dalam mengambil suatu keputusan. Misalnya per tahun, triwulan atau semesteran.
6.        Penetapan Beban dan Pendapatan (matching concept)  
Penetapan beban dan pendapatan perusahaan diakui dalam periode yang bersangkutan, sehingga beban dan pendapatan yang terjadi benar-benar sudah direalisasi. Perhitungan laba/rugi yang dilaporkan menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam suatu periode tertentu.
7.      Acrual Basic dan Cash Basic
Acrual Basic adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa penghasilan dilaporkan pada saat diterima dan biaya dilaporkan saat biaya terjadi. Cash Basic adalah konsep akuntansi yang mengakui pendapatan dan pengeluaran ketika kas diterima atau dikeluarkan. 

B.     Standar Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan adalah himpunan prinsip, prosedur, metode dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan laporan keuangan, khususnya yang ditujukan kepada pihak luar perusahaan, seperti kreditur dan sebagainya. Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, tujuan akuntansi dan laporan keuangan pada dasarnya untuk menyediakan informasi keuangan suatu badan usaha yang akan digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan sebagai dasar pengambilan suatu keputusan ekonomi.
1.      Tujuan umum laporan keuangan
a)      Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban serta modal suatu perusahaan.
b)      Memberikan informasi keuangan yang membantu pemakai laporan keuangan untuk menaksir kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
c)      Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka mencari laba.
d)      Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
e)      Mengemukakan informasi lainnya yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi tentang kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
2.      Kualitatif Laporan Keuangan
a)      Relevan
Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
b)      Dapat dimengerti
Informasi hasrus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.
c)      Daya uji
Untuk meningkatkan menfaatnya, informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
d)     Materialitas
Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil berdasarkan laporan keuangan.

e)      Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.
f)       Tepat wakttu
Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.
g)      Daya banding
Informasi akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama ataupun dengan laporan keuangan perusahaan lain pada periode yang sama
h)      Lengkap
Informasi keuangan dikatakan lengkap bila dapat memenuhi keenam tujuan kualitatif di atas dan dapat memenuhi standar pengungkapan dalam laporan keuangan.

C.     Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Statement of Financial Accounting Concept No. 1 tujuan laporan keuangan adalah:
1.      Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu investor kreditor dan pengguna lain yang potensial dalam membuat keputusan lain yang sejenis secara rasional.
2.      Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yaag dapat membantu investor kreditor dan pengguna lain yang potensial dalam memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yg akan datang yang berasal dari pembagian deviden ataupun pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan.
3.      Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan. Klaim atas sumber daya kepada perusahaan atau pemilik modal.
4.      Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditor sering menggunakan informasi masa lalu utk membantu menaksir prospek perusahaan.

D.    Fungsi Laporan Keuangan
1.      Menggambarkan pengaruh keuangan di masa lalu dan tidak mewajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan
2.      Angka-angka dalam penyajian menggambarkan nilai saat ini
3.      Laporan keuangan bersifat umum, yang dapat digunakan oleh semua pihak
4.      Memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan ekonomi
5.      Dapat mengatasi masalah akuntansi yang belum diatur dalam SAK
6.      Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan sesuai dengan SAK

E.     Unsur-unsur Laporan Keuangan
Unsur laporan keuangan yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan dan pengukuran kinerja.
1.      Pengukuran Posisi Keuangan
a.       Aktiva (Asset)
Asset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
Aset diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa depan diperoleh perusahaan dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset tidak diakui dalam neraca kalau pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam perusahaan setelah periode akuntansi berjalan.
b.      Kewajiban
Kewajiban adalah hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
     Kewajiban diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.
c.       Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban
2.      Pengukuran Kinerja
a.    Penghasilan
Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan kenaikan aset atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti, pengakuan penghasilan terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan aset atau penurunan kewajiban.
b.    Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
Beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau kenaikan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.  Ini berarti, pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aset.

F.      Jenis Laporan Keuangan
1.      Laporan Laba/Rugi
Laporan laba/rugi (Income Statement) adalah laporan mengenai penghasilan dan beban suatu perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu.
Bentuk laporan laba/rugi ada 2, yaitu:
a)      Bentuk Tunggal (Single Step)
Laporan single step/langsung yaitu laporan laba rugi di mana semua pendapatan dijumlahkan menjadi satu, demikian juga untuk bebannya, kemudian dicari selisihnya untuk mengetahui laba atau rugi
Bengkel “XXX”
Laporan Laba/ Rugi
   Per 31 Desember …..
Pendapatan :
Pendapatan jasa….                                                      Rp xxx
Beban-beban:
-          Beban gaji karyawan                  Rp xxx
-          Beban listrik                               Rp xxx
-          Beban perlengkapan                   Rp xxx
-          Dst                                                          Rp xxx
Jumlah beban                                                                       Rp (xxx)
                                    Laba bersih                                                      Rp  xxx

b)      Bentuk Bertahap (Multiple Step)
Laporan laba rugi bentuk multiple step (bertahap) adalah laporan laba rugi dengan mengelompokkan atau memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, dan memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha, baru kemudian dicari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi usaha.
Perusahaan XXX
LAPORAN LABA/RUGI
Per 31 Desember 20xx
Pendapatan usaha                                                                                              Rp. xxx
Beban usaha                                                                                                       
-          Beban xxx                                                                   Rp. xxx
-          Beban xxx                                                                   Rp. xxx
Jumlah beban usaha                                                                     Rp.(xxx)
Laba usaha                                                                                                          Rp. xxx
Pendapatan di luar usaha
-          Pendapatan xxx                                                         Rp. xxx
-          Pendapatan xxx                                                         Rp. xxx
Jumlah pendapatan di luar usaha                                                    Rp. xxx
                      Beban di luar usaha
-          Beban xxx                                                                   Rp. xxx
-          Beban xxx                                                                   Rp. xxx
Jumlah beban di luar usaha                                                                              Rp.(xxx)
Jumlah laba/rugi luar usaha                                                                                                                              Rp. xxx
Laba bersih                                                                                                                           Rp. xxx
2.      Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan modal perusahaan beserta perubahannya dalam satu periode. Laporan perubahan modal terdiri dari unsur:
a)      Modal awal tahun dan tambahan modal (investasi).
b)      Saldo laba atau rugi.
c)      Prive (pengambilan pemilik untuk keperluan pribadi).
Perusahaan XXX
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Per 31 Desember 20xx


 
Modal awal                                                                  Rp 100
Laba bersih (lihat laporan L/R)                        Rp 20
Prive                                                    Rp    5-
          Penambahan/pengurangan modal                                Rp   15 +
                      Modal akhir                                                                 Rp 115
Modal awal                                                                  Rp 100
Rugi  bersih (lihat laporan L/R)                        Rp  20
Prive                                                    Rp    5+
Pengurangan modal                                                     Rp    25 (-)
                      Modal akhir                                                                 Rp 75
3.      Neraca
Neraca adalah laporan yang berisi harta, utang dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca dapat disusun dalam dua bentuk: yaitu bentuk skontro dan bentuk staffel.
a.        Bentuk skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau sebelah menyebelah.
Perusahaan XXX
NERACA
Per 31 Desember 20xx
Harta
Harta Lancar
-          Kas                          Rp xxx
-          Piutang                    Rp xxx
-          Perlengkapan           Rp xxx
Total harta lancar       Rp xxx
Harta tetap
-          Gedung                    Rp xxx
-          Kendaraan               Rp xxx
Total harta tetap         Rp xxx

TOTAL HARTA         Rp xxx
Utang dan Modal
Utang lancar
-          Utang wesel                     Rp xxx
-          ……                                 Rp xxx
  Total utang lancer               Rp xxx

Utang jangka panjang
-          Utang dividen                    Rp xxx
-          ……                                   Rp xxx
 Total utang jangka panjang   Rp xxx
 Modal                                    Rp xxx
 

TOTAL UTANG DAN MODAL Rp xxx

b.       Bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya.
Perusahaan XXX
NERACA
Per 31 Desember 20xx


 
HARTA                                            
Harta Lancar                                                                         
-          Kas                                                       Rp. xxx
-          Piutang                                                             Rp. xxx
Jumlah harta lancar                                                                Rp.xxx
Harta tetap
-          Gedung                                                            Rp. xxx
-          Perlengkapan                                        Rp. xxx
Jumlah harta tetap                                                                  Rp. xxx
TOTAL HARTA                                                                                Rp. xxx
                
UTANG dan MODAL
Utang Lancar
-          Utang wesel                                          Rp. xxx
-          ……                                                     Rp. xxx
Jumlah utang lancar                                                               Rp.xxx
Utang Jangka Panjang
-          Utang dividen                                       Rp. xxx
-          ……                                                     Rp. xxx
Jumlah utang lancar                                                               Rp.xxx
Total utang                                                                                                       Rp xxx
Modal …. Rp xxx
TOTAL UTANG DAN MODAL                                                        Rp xxx

4.      Laporan Arus Kas
Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Perusahaan XXX
Laporan Arus Kas
Untuk bulan yang berakhir 31 Desember 20XX
Arus Kas dari Aktivitas Operasi:
     Penerimaan dari pelanggan                                                             Rp xxxxx
     Penerimaan utang bank                                                                   Rp xxxxx
Arus kas masuk dan aktivitas operasi                                                  Rp xxxxx

Arus Kas Keluar:
                 Pembayaran sewa                                        Rp xxxxx                    
                 Pembayaran upah                                        Rp xxxxx
                 Pembayaran bunga                                      Rp xxxxx
                 Pembayaran utang                                       Rp xxxxx
                 Pembelian perlengkapan                              Rp xxxxx
Arus kas keluar dari aktiva operasional                                                           ( Rp xxxxx )
                                                                                                                        Rp xxxxxx

Arus Kas Keluar dari Aktivitas Investasi
                 Pembelian peralatan                                                                                  ( Rp xxxxx )

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
                 Pengambilan prive                                                                         ( Rp xxxxx )

Arus kas keluar bersih                                                                         Rp xxxxx
Saldo kas (awal) periode                                                                      Rp xxxxx
Saldo kas (akhir) periode                                                                     Rp xxxxx


 
G.    Penggolongan Akun/ Perkiraan
Akun atau perkiraan adalah suatu formulir yang digunakan sebagai tempat mencatat transaksi keuangan yang sejenis dan dapat merubah komposisi harta, kewajiban dan modal perusahaan. Secara umum Akun dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:
1.      Akun riil (tetap) adalah akun yang dilaporkan dalam neraca, di mana saldo akunnya terbawa dari satu periode ke periode berikutnya. Akun riil terdiri dari tiga kelompok yaitu harta, kewajiban dan modal.
2.      Akun nominal (sementara) adalah akun yang disajikan dalam laporan laba rugi. Akun nominal terdriri dua kelompok yaitu pendapatan dan beban.
Dengan adanya penggolongan akun secara umum di atas, pasti terdapat penggolongan akun secara khusus, yaitu:
1.      Akun Harta (Assets)
Harta (Assets) adalah sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang terjadi akibat transaksi sebelumnya dan mempunyai manfaat di masa yang akan datang. Harta merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan usahanya. Harta dapat dikelompokkan atas kelancaran (likuiditas) yaitu harta lancar, investasi jangka panjang, harta tetap, harta tidak berwujud dan harta-harta lainnya.
a)       Harta lancar, adalah harta yang berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan uang atau umur pemakaiannya kurang dari satu tahun. Yang termasuk harta lancar adalah: 
1)        Kas, uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat baik yang ada dalam perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan yang terdapat dalam bank.
2)        Surat-surat berharga (efek), surat-surat yang dimiliki perusahaan untuk diperjual-belikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana kas/bank yang dipakai.
3)        Wesel tagih, adalah piutang yang diperkuat dengan promes.
4)        Piutang , adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha.
5)        Persedian barang dagang, adalah persediaan barang yang tersedia untuk dijual (dalam perusahaan dagang), persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi (dalam perusahaan manufaktur).
6)        Perlengkapan, adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan diperkirakan habis dipakai dalam setahun. Misalnya
perlengkapan kantor, perlengkapan toko. (biasanya juga disebut bahan habis pakai).
7)        Beban dibayar di muka, biaya yang telah dibayar tetapi manfaat dari pembayaran belum diperoleh atau digunakan. Seperti asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka dan iklan dibayar di muka.
b)       Penyertaan (Investasi), adalah investasi jangka panjang dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga lainnya. Investasi bertujuan memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang, atau dengan tujuan untuk menguasai perusahaan lainnya. Investasi umumnya dalam bentuk saham dan obligasi.
c)       Harta Tetap, adalah harta berwujud yang digunakan untuk operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan dan sebagainya.
d)       Harta tak berwujud, adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik, tetapi merupakan hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Contoh harta tak berwujud antara lain:
1)       Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.
2)       Hak Cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan. Misalnya hak cipta lagu.
3)       Goodwill, adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan goodwill maka barang yang diproduksi dipercaya dan dibeli oleh masyarakat.
2.      Akun Utang (Liabilities)
Utang adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan usaha. Utang ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangkan panjang.
a)      Utang Lancar
Utang lancar adalah utang yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Utang lancar antara lain:
1)      Wesel bayar, adalah utang yang disertai promes.
2)       Utang usaha atau utang dagang, adalah kewajiban yang timbul karena pembelian jasa atau barang secara kredit.
3)       Utang gaji, adalah utang perusahaan berupa gaji yang seharusnya sudah dibayar pada periode yang berjalan tetapi pada akhir periode belum dijalankan
4)       Biaya yang masih harus dibayar, adalah beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar. Misalnya utang sewa, utang gaji dan utang bunga.
5)       Pendapatan diterima di muka, adalah kewajiban yang disebabkan perusahaan menerima lebih dahulu uang sedangkan penyerahan jasa atau barang belum dilakukan.
b)      Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini timbul karena pelunasan perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan baru atau mesin-mesain baru. Yang termasuk utang jangka panjang antara lain:
1)      Utang Bank, adalah pinjaman modal kerja dari Bank untuk perluasan usaha.
2)      Utang Hipotik, adalah pinjaman dari Bank dengan jaminan aktiva tetap.
3)      Utang Obligasi, adalah utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual surat-surat berharga.
c)      Utang Lain-lain
Utang lain-lain adalah utang yang tidak termasuk utang lancar maupun utang jangka panjang. Misalnya utang kepada direksi dan utang kepada pemegang saham.
3.      Modal
Modal adalah selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak pemilik perusahaan atas sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan perseorangan disertai nama pemilik, akuntansi modal pada persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut dengan modal saham.
4.      Akun Pendapatan (Income/ Revenue)
Pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan. Pendapatan dibedakan atas:
a)      Pendapatan Usaha, adalah pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha.
b)      Pendapatan di luar usaha, adalah pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Misalnya pendapatan sewa, pada perusahaan dagang menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai untuk kegiatan usaha, tetapi disewakan kepada pihak lain.
5.      Akun Beban (Expense)
Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan. Beban dapat dibedakan atas:
a)      Beban Usaha, adalah pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha.
b)      Beban Lain-lain, adalah pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan
kegiatan pokok usaha. Misalnya beban bunga. Beban (biaya) yang dibayar oleh
perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari Bank.

H.    Kode Akun (Chart of Account)
Kode akun adalah pemberian tanda/nomor tertentu dengan memakai angka, huruf atau kombinasi angka dan huruf pada setiap akun. Kode akun tersebut dicantumkan untuk memudahkan proses pencatatan, pencarian dan penyimpanan serta pembebaban yang dituju pada setiap akun.
Dalam suatu sistem akuntansi perusahaan pemberian kode akun sangat tergantung pada keanekaragaman transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi. Semakin banyak dan kompleksnya transaksi yang terjadi menyebabkan semakin banyak pula kode akun yang akan digunakan.  Ada beberapa kode akun yang dapat digunakan antara lain:
1.      Kode Numerial  
Kode numerial adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor secara berurutan, yang dapat dimulai dari angka 1, 2, 3 dan seterusnya.
Kode Akun
Nama Akun

Harta
1
Kas
2
Piutang
3
Tanah

Utang
4
Utang gaji
5
Utang bank

Modal
6
Modal xxx
dst
dst
2.      Kode Desimal
Kode desimal adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan lebih dari satu angka. Setiap angka mempunyai arti, kode desimal ini dapat dibedakan atas kode kelompok dan kode blok.
a)      Kode Kelompok
Kode kelompok merupakan cara pemberian kode akun dengan mengelompokkan akun. Setiap kelompok akun diberi nomor kode sendiri sendiri.
Contoh:
Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk harta. Kemudian termasuk golongan akun harta lancar yang diberikan nomor kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar yang ketiga sehingga diberi nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun piutang usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu 113.
Kode Akun
Kelompok Akun
Golongan Akun
Jenis Akun
1.
11
111
112
12
121
12..
2.
21
211
dst
Harta







Utang



dst

Harta Lancar



Harta Tetap



Utang Lancar


dst


Kas
Piutang usaha
…..

Gedung
…..


Utang usaha
b)      Kode Blok
Kode blok adalah pemberian kode akun dengan cara memberikan satu blok kode setiap kelompok akun. Misalnya harta diberikan nomor 100 - 199, Kewajiban diberi nomor 200 - 299, Modal diberikan nomor 300 - 399, Pendapatan nomor 400 - 499 dan Beban nomor 500 - 599.
Kode Akun
Golongan Akun
100-199
100-149
101
102
150-199
151
200-299
200-249
201
….
Harta
Harta Lancar
       Kas
       Piutang usaha
Harta Tetap
       Peralatan
Utang
Utang Lancar
       Utang usaha
           ……





3.      Kode Mnemonic
Pemberian kode mnemonic dilakukan dengan menggunakan huruf. Untuk menentukan huruf, tentukan nama huruf yang mudah dikenal, dimengerti, diingat atau bisa diambil dari singkatan huruf awalnya.
Nama Akun
Kode Akun
Aktiva
Aktiva Lancar
Kas
Aktiva Tetap
Kewajiban
Kewajiban Lancar
Kewajban Jangka Panjang
Ekuitas
Pendapatan
Beban
A
AL
K
AT
K
KL
KJP
E
P
B
4.      Kombinasi Huruf dan Angka
Pemberian kode akun dengan kombinasi huruf dan angka dapat dilakukan dengan memberikan kode huruf pada kelompok dan golongan akun, sedangkan untuk jenis akun diberikan kode angka.
Nama Akun
Kode Akun
Aktiva
Aktiva Lancar
Kas
Piutang Usaha
Perlengkapan
Kewajiban
Kewajiban Lancar
Utang Usaha
Utang Wesel
Utang Gaji
A
AL
AL 01
AL 02
AL 03
K
KL
KL 01
KL 02
KL 03






 Oleh : Haryanto S.Pd





 

animasi

Sample text

Sample Text

Sample Text