A. Pengertian
Akuntansi
1. Menurut
American Accounting Association
(AAA), akuntansi sebagai
proses pengumpulan, pengidentifikasian dan pencatatan serta pengikhtisaran dari
data keuangan serta melaoorkannya kepada pihak yang menggunakannya, kemudian
menafsirkan guna pengambilan keputusan ekonomi.
2. Menurut American Institute of certified Public Accounts (AICPA), akuntansi
adalah suatu seni pencatatan, pengelompokkan dan pengikhtisaran menurut
cara-cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang, segala transaksi dan
kejadian yang dikit-dikitnya bersifat keuangan dan kemudian menafsirkan
artinya.
Dari definisi diatas diatas dapat
ditarik kesimpulan akuntansi merupakan :
1. Suatu
proses, artinya dari data mentah menjadi informasi yang siap dipakai.
2. Didalamnya
terdapat berbagai kegiatan yaitu pengumpulan, pengidentifikasian, pencatatan,
serta pengikhtisaran dari data keuangan.
3. Data
keuangan yang telah diikhtisarkan merupakan nformasi keuangan yang disampaikan
kepada para pemakai yang kemudian akan ditafirkan untuk kepentingan pengambilan
keputusan ekonomi.
B. Sejarah
Perkembangan Akuntansi
Terdapat tiga peristiwa yang berkaitan
dengan sejarah singkat perkembangan akuntansi, yaitu:
1. Tahun 1994, Luca Pacioli yang
seorang ahli matematika, menulis buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita.
Buku ini mengajarkan juga tentang akuntansi yang dibuat dalam bab yang berjudul
Tractatus de Computis et Scriptoris. Bab ini memperkenalkan sistem pembukuan
berpasangan yang disebut juga sistem kontinental.
2. Pada pertengahan abad ke-18 sampai
ke-19, terjadi Revolusi Industri di Inggris yang mendorong perkembangan
akuntansi, karena para manajer pabrik ingin mengetahui biaya produksinya,.
Bidang akuntansi biaya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan perkiraan
biaya secara tepat dan berkala.
3. Revolusi Industri menciptakan suatu
permintaan modal yang besar untuk membangun pabrik dan membeli mesin-mesin. Hal
ini menyebabkan perusahaan harus membangun suatu bentuk organisasi. Bentuk
organisasi ini memunculkan para pemegang saham baru, dimana mereka membutuhkan
informasi tentang seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan. Karena para
pemegang saham ini tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan operasi
sehari-hari,, maka mereka mengandalkan laporan akuntansi untuk mengevaluasi
kinerja manajemen.
Perkembangan akuntansi di Indonesia, pada mulanya menganut
sistem kontinental atau pembukuan. Dalam perkembangan selanjutnya, pembukuan
semakin ditinggalkan. Semakin banyak yang menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon, hal ini disebabkan karena:
1. Adanya penanaman modal asing (PMA)
di Indonesia berdampak positif terhadap perkembangan akuntansi, seperti
beralihnya sistem kontinental atau pembukuan ke sistem Anglo Saxon. Hal ini
terjadi karena sebagian besar PMA menggunakan sistem Amerika Serikat (Anglo Saxon)
2. Sebagian besar mereka yang berperan
dalam pengembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, dan mereka
menerapkan ilmunya di Indonesia.
Perbedaan
sistem kontinental dan Anglo Saxon:
Obyek Perubahan
|
Sistem
Kontinental
|
Sistem
Anglo Saxon
|
Buku Harian
|
Klasifikasi
Debit/ Kredit belum terinci
|
Klasifikasi
Debit/ Kredit terinci
|
Akun Buku Besar
a.
Penyusutan
b.Perkiraan
campuran
c.
Prive
|
Penyusutan
menggunakan perkiraan cadangan dan beban penyusutan serta dicatat di sisi
Kredit
Menggunakan
perkiraan campuran
Terdapat
penyetoran prive
|
Penyusutan
menggunakan akun dicatat di sisi Debit
Tidak
menggunakan perkiraan campuran
Tidak
terdapat penyetoran prive
|
Neraca Lajur
|
Arsip
disimpan sebagai dokumen
|
Arsip
tidak disimpan sebagai dokumen
|
Laporan Keuangan
|
Terdiri
atas:
a.
Neraca
b.
Laporan
Laba/Rugi
c.
Laporan
Perubahan Modal
|
Terdiri
atas:
a.
Neraca
b.
Laporan
Laba/Rugi
c.
Laporan
Perubahan Modal
d.Laporan Arus Kas
e.
Laporan
Dana
f.
Catatan
atas Laporan Keuangan
|
C. Kualitas Informasi Akuntansi
1. Relevan
Relevansi suatu informasi harus
dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
2. Dapat
dimengerti
Informasi hasrus dapat dimengerti oleh
pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan
dengan batas pengertian para pemakai.
3. Daya
uji
Untuk meningkatkan manfaatnya, informasi
harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan
menggunakan metode pengukuran yang sama.
4. Materialitas
Informasi
dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat
informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil
berdasarkan laporan keuangan.
5. Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan
umum pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.
6. Tepat
waktu
Informasi harus disampaikan sedini
mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi
dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.
7. Daya
banding
Informasi akan lebih berguna bila dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang
sama ataupun dengan laporan keuangan perusahaan lain pada periode yang sama
8. Lengkap
Informasi keuangan dikatakan lengkap
bila dapat memenuhi keenam tujuan kualitatif di atas dan dapat memenuhi standar
pengungkapan dalam laporan keuangan.
D. Siklus Akuntansi
E. Pemakai
Informasi Akuntansi
Banyak pihak yang memerlukan dan
menggunakan informasi akuntansi, mereka terbagi menjadi:
1. Pihak
Intern
Yang dimaksud dengan
pemakai (pihak) intern adalah pihak yang menyelenggarakan usaha yang dalam hal
ini adalah pimpinan perusahaan (manajer) yang bertanggung jawab dalam
pengambilan suatu keputusan. Setiap perusahaan memerlukan informasi keuangan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai laba maksimal dengan pengorbanan
tertentu. Oleh karena itu memerlukan suatu cara pencatatan yang sistematis agar
dapat menaganlisis transaksi keuangan menjadi informasi ekonomi yang berguna.
2. Pihak
Ekstern
Yang dimaksud dengan
pihak ekstern adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau
perusahaan, tetapi merupakan pihak luar perusahaan. Yang termasuk pihak ekstern
perusahaan antara lain:
a) Pemilik
Perusahaan
Pemilik perusahaan perlu mengetahui
keberhasilan manajernya dalam mengelola perusahaan terutama yang berkaitan
dengan keuangan.
b) Kreditor
Kreditor perlu mengetahui informasi
laporan keuangan perusahaan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar
pinjaman dan sebagai pertimbangan untuk pemberian pinjaman pada masa yang akan
datang
c) Pemerintah
Pemerintah berkepentingan dengan alokasi
sumber daya terkait dengan aktivitas perusahaan. Selain itu, pemerintah
berkepentingan dalam hal penetapan kebijakan pajak dan berbagai dasar untuk
menyusun statistic pendapatan nasional dan statistic lainnya.
d) Karyawan
Karyawan berkepentingan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan jasa, manfaat pensiun dan kesempatan
kerja.
e) Investor
Investor membutuhkan informasi untuk
membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi.
f) Masyarakat
Laporan keuangan dapat membantu
masyarakat dengan menyediakan kecenderungan dan perkembangan terakhir
kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
F. Manfaat
Akuntansi
Secara umum, terdapat tiga manfaat
akuntansi, yaitu:
1. Untuk
mendapatkan informasi keuangan perusahaan yang akurat sehingga pemakai dapat
,mengambil keputusan dengan tepat
2. Untuk
mempertanggungjawabkan manajemen kepada pemilik perusahaan
3. Untuk
mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun
Secara khusus, manfaat akuntansi sebagai
laporan keuangan antara lain sebagai berikut:
1. Memberikan
informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban serta modal
suatu perusahaan.
2. Memberikan
informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
3. Memberikan
informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto (aktiva
dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam
rangka memperoleh laba.
4. Memberikan
informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu
perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi
5. Mengungkapkan
sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang
relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan
akuntansi yang dianut perusahaan.
G. Bidang
Akuntansi
Menurut manfaat pemakaiannya, akuntansi
dikelompokkan menjadi:
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan disebut juga
Akuntansi Umum (General Accounting),
yaitu akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi perusahaan dan
penyusunan laporan keuangan secara berkala yang berpedoman kepada prinsip
akuntansi. Laporan keuangan itu bisa digunakan sebagai informasi intern maupun
ekstern perusahaan.
2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing Accounting)
Akuntansi pemeriksaan merupakan kegiatan
akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan keuangan atau akuntansi umum.
Akuntansi publik melakukan pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang mendukung
laporan keuangan dengan menyatakan kelayakan dan dapat dipercayainya suatu
laporan.
3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Titik sentral dalam akuntansi manajemen
adalah informasi untuk pihak-pihak di dalam perusahaan. Kegunaan akuntansi
manajemen antara lain, mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas,
dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Misalnya dalam hal
penetapan harga jual, pembelajaan, metode produksi dan investasi. Bidang
akuntansi ini juga mengolah masalah-masalah khusus yang dihadapi para manajer
perusahaan dari berbagai jenjang organisasi dengan menggunakan data historis
maupun data tafsiran.
4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya adalah bidang akuntansi
yang menekankan kegiatan pada penetapan biaya dan kontrol atas biaya. Terutama
yang berhubungan dengan biaya produksi suatu barang. Di samping itu salah satu
fungsi utama akuntansi biaya adalah pengumpulan dan menganalisa data mengenai
biaya, baik yang telah maupun yang akan terjadi untuk digunakan oleh pemimpin
perusahaan sebagai alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan serta alat
untuk membuat rencana di masa mendatang.
5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Bidang akuntansi perpajakan mencakup
penyusunan surat pemberitahuan pajak serta mempertimbangkan konsekuensi
perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan.
6. Akuntansi Anggaran (Budgeting Accounting)
Akuntansi anggaran adalah bidang
akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan
perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu di masa mendatang serta analisa
dan pengontrolannya.
7.
Akuntansi
Pendidikan
Bidang ini merupakan bidang spesialisasi
akuntansi yang bergerak dalam penyebaran pendidikan akuntansi pada masyarakat
8.
Akuntansi Pemerintahan
Merupakan bidang yang berkaitan dengan
lembaga pemerintahan dan lembaga-lembaga lain yang tidak bertujuan mencari
laba. Biasanya lebih ditekankan pada pencatatan pelaksanaan anggaran Negara
serta pelaporan realisasinya.
9.
System
Akuntansi
System akuntansi merupakan organisasi
dokumen sumber, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk memudahkan
pengelolaan perusahaan.
10.
System Informasi Akuntansi
Merupakan suatu
kesatuan sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi yang bertugas
untuk menyiapkan informasi keuangan dan informasi yang diperoleh dari
pengumpulan dan pengolahan data transaksi
H. Profesi
Akuntansi
Secara garis besar, akuntan dapat
digolongkan menjadi:
1.
Akuntan Publik (Public Accountant)
Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan
jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka ini bekerja bebas dan
umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Seorang akuntan publik dapat melakukan
pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi
manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.
2.
Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu
perusahaan atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan.
Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala
Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas mereka adalah menyusun sistem
akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun
laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan
masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
3.
Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada
lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
4.
Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam
pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi,
mangajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.
I. Etika
Profesi Akuntansi
1. Independensi,
Integritas dan Obyektivitas
a) Independensi
Independensi
adalah cara
pandang yang tidak memihak di dalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil
pemeriksaan dan penyusunan laporan audit perusahaan (Arens dan Loebbecke,
1996), bagi akuntan publik yang secara normatif berada di luar agent dan
principal, selain pengetahuan memadai dan memiliki keahlian (Tertulis
juga dalam Prinsip maupun Rules 101 Code of Professional Conduct dari
AICPA).
b) Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan
profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik
dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji semua keputusan
yang diambilnya.
c) Obyektifitas
Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak,
jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari
benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain.
2. Standar
Umum dan Prinsip Akuntansi
a) Standar
Umum
1) Kompetensi
professional
Anggota Kantor Akuntan Publik hanya
boleh melakukan pemberian jasa professional yang secara layak diharapkan dapat
diselesaikan dengan kompetensi profesional
2) Kecermatan
dan keseksamaan professional
Anggota Kantor Akuntan Publik wajib
merencanakan dan mensupervisi secara memadai setiap pelaksanaan pemberian jasa
professional dengan kecermatan dan keseksamaan profesional
3) Perencanaan
dan supervise
Anggota Kantor Akuntan Publik wajib
merencanakan dan mensupervisi secara memadai setiap pelaksanaan pemberian jasa
professional
4) Data
relevan yang memadai
Anggota Kantor Akuntan Publik wajib
memperoleh data relevan yang memadai untuk menjadi dasar yang layak bagi
simpulan atau rekomendasi sehubungan dengan pelaksanaan jasa profesionalnya.
b) Kepatuhan
terhadap Standar
c) Prinsip-prinsip
Akuntansi
Anggota Kantor Akuntan Publik tidak
diperkenankan:
1) Menyatakan
pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan atau data keuangan
lain suatu entitas perusahaan atau organisasi disajikan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
2) Menyatakan
bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus dilakukan
terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku, apabila laporan tersebut memuat penyimpangan yang berdampak material
terhadap laporan atau data secara keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi.
3. Tanggung
Jawab kepada Klien
a) Informasi
klien yang rahasia
Anggota Kantor Akuntan Publik tidak
diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia tanpa persetujuan dari
klien.
b) Fee
professional
Besarnya fee anggota dapat bervariasi
tergantung antara lain resiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan,
tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur
biaya Kantor Akuntan Publik yang bersangkutan dan pertimbangan professional
lainnya.
4. Tanggung
Jawab kepada Rekan Seprofesi
a) Memelihara
citra profesi
Anggota Kantor Akuntan Publik wajib
memelihara citra profesi dengan tidak melakukan perkataan dan perbuatan yang
dapat merusak reputasi rekan seprofesi.
b) Komunikasi
antar akuntan public
Anggota Kantor Akuntan Publik wajib
berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahulu bila akan menghadapkan
perikatan audit menggantikan akuntan publik pendahulu atau untuk tahun buku
yang sama.
5. Tanggung
Jawab dan Praktik Lain
a) Perbuatan
dan perkataan yang mendiskreditkan
Anggota Kantor Akuntan Publik tidak
diperkenankan melakukan tindakan dan/ atau mengucapkan perkataan yang
mencemarkan profesi.
b) Iklan,
promosi dan kegiatan pemasan lainnya
Anggota Kantor Akuntan Publik dalam
menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan mencari klien melalui
pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan kegiatan pemasaran lainnya
sepanjang tidak merendahkan citra profesinya.
A. Persamaan Akuntansi
Pencatatan sistematis
dan teratur dalam akuntansi selalu membentuk suatu persamaan atau keseimbangan.
Artinya, satu sisi mencatat kekayaan dan sisi lainnya mencatat sumber kekayaan
dalam jumlah yang sama.
1. Prinsip Keseimbangan antara Harta/aktiva dan
Modal/ekuitas
Persamaan akuntansi
menunjuk pada suatu keadaan perhitungan ruas kiri (harta) harus sama besarnya
dengan ruas kanan (utang dan modal)
2. Rumus Keseimbangan
a. Modal harus sama besar dengan harta
Harta (Assets) = Modal (Equity)
b. Modal terdiri dari 2 tipe: modal kreditor dan
modal pemilik. Modal kreditor menunjukkan utang perusahaan yang disebut dengan
kewajiban, sedangkan modal dari pemilik disebut ekuitas/modal.
Harta (Assets) = Utang (Liability) + Modal Pemilik (Owner’s
Equity)
H = U
+ M
dalam
persamaan akuntansi, utang/kewajiban ditulis sebelum modal/ekuitas itu
dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa hak kreditor atas kekayaan harus
didahulukan sedangkan hak pemilik atas kekayaan ditangguhkan setelah semua
kewajiban pada pihak lain dilunasi.
c. Aktiva sama dengan kewajiban ditambah ekuitas
ditambah pendapatan dikurangi beban.
Pendapatan merupakan
kenaikan aktiva yang diperoleh dari hasil penjualan barang dan jasa. Beban
merupakan penurunan aktiva yang merupakan pengorbanan untuk memperoleh
pendapatan.
A = K + E + P – B
4. Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap Persamaan
Akuntansi
Perubahan komponen persamaan akuntansi dapat
dikelompokkan sebagai berikut.
a. Perubahan aktiva
diikuti dengan perubahan aktiva lain dalam jumlah yang sama.
b. Perubahan aktiva diikuti dengan perubahan
kewajiban atau sebaliknya dalam jumlah yang sama.
c. Perubahan aktiva diikuti dengan perubahan
ekuitas dalam jumlah yang sama.
d. perubahan aktiva diikuti dengan perubahan
utang dan ekuitas dalam jumlah yang sama.
3. Pencatatan Transaksi dalam Persamaan Akuntansi
Sebagai contoh
transaksi-transaksi yang terjadi pada perusahaan bengkel Surya Motor selama
bulan Januari 2011 sebagai berikut:
a. 8 Januari 2011, Surya menyetorkan uang sebesar Rp
50.000.000,00 untuk mendirikan usaha bengkel motor
Analisa Transaksi
Bagi perusahaan aktiva bertambah sebesar Rp 50.000.000,00 berbentuk
kas dan mengakibatkan timbulnya hak Surya atas aktiva perusahaan dalam bentuk
investasi sebesar Rp 50.000.000,00. Perubahan ini akan tampak pada persamaan
dasar akuntansi:
Tgl
|
HARTA
|
=
|
UTANG
|
|
MODAL
|
||
|
Kas
|
|
|
|
|
|
Modal Surya
|
8/1
|
50.000.000(+)
|
|
|
|
|
|
50.000.000(+)
|
|
50.000.000
|
|
|
=
|
|
|
50.000.000
|
b. 10 Januari 2011, Surya Motor membeli peralatan
secara kredit seharga Rp 30.000.000,00
Analisa
Transaksi
Di satu
sisi mengakibatkan penambahan aktiva dalam bentuk peralatan bengkel, di sisi
lain mengakibatkan timbulnya utang sebesar Rp 30.000.000,00
Tgl
|
HARTA
|
=
|
UTANG
|
+
|
MODAL
|
||
|
Kas
|
Peralatan
|
|
|
Utang Usaha
|
|
Modal
Surya
|
|
50.000.000
|
|
|
|
|
|
50.000.000
|
10/1
|
|
30.000.000(+)
|
|
|
30.000.000(+)
|
|
|
|
50.000.000
|
30.000.000
|
|
=
|
30.000.000
|
+
|
50.000.000
|
c. 11 Januari 2011, Surya Motor membeli perlengkapan
bengkel seperti mur, baud dan pelumas seharga Rp 2.000.000,00 dibayar tunai
Analisa Transaksi
Di satu sisi aktiva bertambah berupa perlengkapan
seharga Rp 2.000.000,00, di sisi lain aktiva kas berkurang sebesar Rp
2.000.000,00.
Tgl
|
HARTA
|
=
|
UTANG
|
+
|
MODAL
|
||
|
Kas
|
Peralatan
|
Perlengkapan
|
|
Utang Usaha
|
|
Modal
Surya
|
|
50.000.000
|
30.000.000
|
|
=
|
30.000.000
|
|
50.000.000
|
11/1
|
2.000.000(-)
|
|
2.000.000(+)
|
|
|
|
|
|
48.000.000
|
30.000.000
|
2.000.000
|
=
|
30.000.000
|
+
|
50.000.000
|
d. 15 Januari 2011, untuk pekerjaan yang telah
diselesaikan, Surya Motor menerima pembayaran Rp 8.000.000,00
Analisa Transaksi
Transaksi tersebut mengakibatkan penambahan
aktiva kas sebesar Rp 8.000.000,00 dan bertambahnya penghasilan
mengakibatkan modal Surya bertambah Rp 8.000.000,00.
Tgl
|
HARTA
|
=
|
UTANG
|
+
|
MODAL
|
||
|
Kas
|
Peralatan
|
Perlengkapan
|
|
Utang Usaha
|
|
Modal
Surya
|
|
48.000.000
|
30.000.000
|
2.000.000
|
=
|
30.000.000
|
|
50.000.000
|
15/1
|
8.000.000(+)
|
|
|
|
|
|
8.000.000(+)
|
|
52.000.000
|
30.000.000
|
2.000.000
|
=
|
30.000.000
|
+
|
58.000.000
|
e. 17 Januari 2011, Surya Motor menyerahkan
pekerjaan yang telah selesai seharga Rp 1.000.000,00. diterima pembayaran Rp
600.000,00 dan sisanya akan dibayar kemudian.
Analisa
Transaksi
Transaksi di atas
mengakibatkan bertambahnya kas sebesar Rp 600.000,00 dan timbulnya tagihan
sebesar Rp 400.000,00. Di sisi lain bertambahnya penghasilan mengakibatkan
penambahan ekuitas
Tgl
|
HARTA
|
=
|
UTANG
|
+
|
MODAL
|
|||
|
Kas
|
Peralatan
|
Piutang
|
Perkap
|
|
Utang Usaha
|
|
Modal
Surya
|
|
52.000.000
|
30.000.000
|
|
2.000.000
|
=
|
30.000.000
|
|
58.000.000
|
17/1
|
600.000(+)
|
|
400.000(+)
|
|
|
|
|
1.000.000(+)
|
|
56.600.000
|
30.000.000
|
400.000
|
2.000.000
|
=
|
30.000.000
|
+
|
59.000.000
|
f. 20 Januari 2011, Pada bulan Surya Motor membayar
beban gaji pegawai sebesar Rp 3.000.000,00 dan beban sewa Rp 1.000.000,00.
Analisa
Transaksi
Transaksi di atas
mengakibatkan kas berkurang sebesar Rp 4.000.000,00 dan pembayaran beban
mengakibatkan berkurangnya modal Surya.
Tgl
|
HARTA
|
=
|
UTANG
|
+
|
MODAL
|
|||
|
Kas
|
Peralatan
|
Piutang
|
Perkap
|
|
Utang Usaha
|
|
Modal
Surya
|
|
56.600.000
|
30.000.000
|
|
2.000.000
|
=
|
30.000.000
|
|
59.000.000
|
20/1
|
4.000.000(-)
|
|
|
|
|
|
|
4.000.000(-)
|
|
52.600.000
|
30.000.000
|
400.000
|
2.000.000
|
=
|
30.000.000
|
+
|
55.000.000
|
g. 22 Januari 2011, Surya Motor menyerahkan cek
sebesar Rp 15.000.000 untuk membayar sebagian utangnya atas pembelian
peralatan.
Analisa
Transaksi
Pengaruh transaksi di
atas mengakibatkan aktiva kas berkurang dan utang juga berkurang masing-masing
sebesar Rp 15.000.000.
Tgl
|
HARTA
|
=
|
UTANG
|
+
|
MODAL
|
|||
|
Kas
|
Peralatan
|
Piutang
|
Perkap
|
|
Utang Usaha
|
|
Modal
Surya
|
|
52.600.000
|
30.000.000
|
400.000
|
2.000.000
|
=
|
30.000.000
|
|
55.000.000
|
22/1
|
15.000.000(-)
|
|
|
|
|
15.000.000(-)
|
|
|
|
37.600.000
|
30.000.000
|
400.000
|
2.000.000
|
=
|
15.000.000
|
+
|
55.000.000
|
h. 25 Januari 2011, Surya mengambil uang tunai dari
kas Surya Motor sebesar Rp 1.000.000,00 untuk keperluan pribadinya.
Analisa
Transaksi
Pengambilan aktiva
perusahaan untuk keperluan pribadi pemilik disebut prive pemilik (drawing).
Pengaruh transaksi tersebut mengakibatkan pengurangan terhadap aktiva kas dan
modal masing-masing sebesar Rp 1.000.000,00.
Tgl
|
HARTA
|
=
|
UTANG
|
+
|
MODAL
|
|||
|
Kas
|
Peralatan
|
Piutang
|
Perkap
|
|
Utang Usaha
|
|
Modal
Surya
|
|
37.600.000
|
30.000.000
|
400.000
|
2.000.000
|
=
|
15.000.000
|
|
55.000.000
|
25/1
|
1.000.000(-)
|
|
|
|
|
|
|
1.000.000(-)
|
|
36.600.000
|
30.000.000
|
400.000
|
2.000.000
|
=
|
15.000.000
|
+
|
54.000.000
|
A. Pengertian
Perusahaan
jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan berbagai pelayanan
atau memproduksi produk yang tidak berwujud dengan tujuan mencari laba.
Perusahaan jasa dapat bergerak dalam berbagai bidang usaha jasa, antara lain:
a. Transportasi, meliputi perusahaan bus kota, taksi
dan angkutan kota/ desa
b. Reparasi dan pemeliharaan, meliputi bengkel, cuci
mobil dan cleaning service
c. Komunikasi, meliputi telepon, radio dan TV, serta
penerbitan surat kabar dan majalah
d. Tempat tinggal, meliputi mess, hotel dan
penginapan
e. Keahlian perseorangan, meliputi salon kecantikan,
tukang jahit, foto studio
f. Hiburan, meliputi bioskop dan tempat rekreasi
g. Profesi, meliputi akuntan, pengacara, rumah
bersalin dan notaries
B. Transaksi Perusahaan Jasa
Semua
perusahaan pada dasarnya menjalankan proses akuntansi yang sama. Hal yang
membedakan setiap perusahaan tersebut adalah jenis perusahaannya. Alsannya,
setiap perusahaan mempunyai kegiatan yang berbeda-beda.
Transaksi yang sering terjadi dalam perusahaan
jasa adalah sebagai berikut:
a. Investasi oleh pihak pemilik atau calon pemilik
1 Juni 2011 Alex mendirikan perusahaan dengan
menginvestasikan uangnya dalam perusahaan sebesar Rp 50.000.000,00
b. Pembelian peralatan dan perlengkapan secara tunai
dan kredit
5 Juni 2011 Perusahaan
Alex membeli peralatan percetakan dari Toko Bintang
Rp
52.000.000,00
9 Juni 2011 Perusahaan membeli perlengkapan kantor
dari CV Gilang secara kredit sebesar Rp 21.500.000,00
c. Menerima pendapatan dari penjualan jasa
12 Juni 2011 Diterima
pembayaran atas penyelesaian pesanan majalah sebesar
Rp
5.000.000,00
d. Membayar macam-macam biaya
15 Juni 2011 Dibayar
rekening telepon untuk bulan Juni Rp 250.000,00
25 Juni 2011 Dibayar
gaji pegawai untuk bulan Juni sebesar Rp 1.200.000,00
e. Menerima piutang
27 Juni 2011 Diterima tagihan dari Eva atas pesanan
majalah yang telah selesai pada tanggal 10 Juni 2011 sebesar Rp 500.000,00
A. Konsep Dasar Akuntansi
Konsep
dasar akuntansi merupakan suatu konsep yang berlaku secara umum tentang suatu
asumsi, anggapan, pandangan maupun pendapat dalam menyajikan informasi keuangan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Beberapa konsep dasar akuntansi antara
lain:
1.
Konsep Kesatuan Usaha (busines entity )
Dalam konsep kesatuan usaha
ini, perusahaan merupakan suatu kesatuan ekonomi yang terpisah dari pihak yang
berkepentingan dengan sumber perusahaan. Artinya keuangan perusahaan terpisah
dari pemilik, terpisah dari keuangan karyawan dan terpisah pula dari keuangan
pada direksi. Sehingga perusahaan dianggap sebagai satu kesatuan usaha.
2.
Konsep Harga Perolehan
(historical cost)
Artinya setiap transaksi
pembelian satu barang harus dicatat sebesar harga perolehan tersebut. Harga
perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh satu unit barang
atau jasa dalam pertukaran sampai barang tersebut siap dipakai.
Contohnya, dibeli sebuah mesin
seharga Rp 9.500.000,00 sebelum operasi
masih diperlukan biaya pemasangan Rp 400.000,00 maka harga perolehan menjadi Rp
9.900.000,00 yang didapat dari
Rp 9.500.000,00 + Rp
400.000,00. Sehingga nilai inilah yang dicatat dalam akuntansi yaitu sebesar Rp
9.900.000,00
3. Konsep
Kesinambungan (going concern)
Perusahaan dalam melakukan
kegiatan usahanya, tentunya berupaya untuk melaksanakan kegiatan perusahaan
secara berkesinambungan atau terus menerus. Dalam proses usaha itu, senantiasa
dibuat laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang disusun secara berkala
dapat dibandingkan sehingga diperoleh informasi tentang kemajuan atau
kemunduran usaha. Dengan membandingkan laporan keuangan dari satu periode
dengan periode lainnya dapat diperoleh suatu data yang pasti tentang naik
turunnya pendapatan dan beban, sebagai dasar dalam membuat suatu kebijaksanaan
untuk kemajuan perusahaan.
4.
Konsep Pengukuran dengan Uang
(unit moneter)
Pengukuran dengan nilai uang
artinya seluruh informasi utama dalam laporan keuangan itu diukur dengan satuan
ukur uang, karena uang sudah umum digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban
perusahaan serta perubahannya.
5.
Periode Akuntansi
(time periode)
Kegiatan perusahaan dipisahkan
dalam periode-periode. Penyajian informasi berupa laporan keuangan dibuat
secara berkala akan membantu pihak yang berkepentingan dalam mengambil suatu
keputusan. Misalnya per tahun, triwulan atau semesteran.
6.
Penetapan Beban dan Pendapatan (matching concept)
Penetapan beban dan pendapatan
perusahaan diakui dalam periode yang bersangkutan, sehingga beban dan
pendapatan yang terjadi benar-benar sudah direalisasi. Perhitungan laba/rugi
yang dilaporkan menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam suatu periode
tertentu.
7.
Acrual Basic dan Cash Basic
Acrual Basic adalah suatu
konsep yang menyatakan bahwa penghasilan dilaporkan pada saat diterima dan
biaya dilaporkan saat biaya terjadi. Cash Basic adalah konsep akuntansi yang
mengakui pendapatan dan pengeluaran ketika kas diterima atau dikeluarkan.
B.
Standar Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan adalah himpunan
prinsip, prosedur, metode dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan laporan
keuangan, khususnya yang ditujukan kepada pihak luar perusahaan, seperti
kreditur dan sebagainya. Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, tujuan
akuntansi dan laporan keuangan pada dasarnya untuk menyediakan informasi
keuangan suatu badan usaha yang akan digunakan oleh berbagai pihak yang
berkepentingan sebagai dasar pengambilan suatu keputusan ekonomi.
1.
Tujuan umum
laporan keuangan
a) Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai aktiva, kewajiban serta modal suatu perusahaan.
b) Memberikan informasi keuangan yang membantu
pemakai laporan keuangan untuk menaksir kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba.
c) Memberikan informasi yang dapat dipercaya
mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu
perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka mencari laba.
d) Memberikan informasi penting lainnya mengenai
perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi
mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
e) Mengemukakan informasi lainnya yang berhubungan
dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti
informasi tentang kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
2. Kualitatif Laporan Keuangan
a) Relevan
Relevansi suatu informasi harus dihubungkan
dengan maksud penggunaannya.
b) Dapat dimengerti
Informasi hasrus dapat dimengerti oleh pemakainya
dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas
pengertian para pemakai.
c) Daya uji
Untuk meningkatkan menfaatnya, informasi harus
dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan
metode pengukuran yang sama.
d) Materialitas
Informasi
dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam
mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang
diambil berdasarkan laporan keuangan.
e) Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum
pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.
f) Tepat wakttu
Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk
dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk
menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.
g) Daya banding
Informasi akan lebih berguna bila dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang
sama ataupun dengan laporan keuangan perusahaan lain pada periode yang sama
h) Lengkap
Informasi keuangan dikatakan lengkap bila dapat
memenuhi keenam tujuan kualitatif di atas dan dapat memenuhi standar pengungkapan
dalam laporan keuangan.
C. Tujuan
Laporan Keuangan
Menurut Statement of
Financial Accounting Concept No. 1 tujuan
laporan keuangan adalah:
1. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi
yang dapat membantu investor kreditor dan pengguna lain yang potensial dalam
membuat keputusan lain yang sejenis secara rasional.
2. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi
yaag dapat membantu investor kreditor dan pengguna lain yang potensial dalam
memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yg akan
datang yang berasal dari pembagian deviden ataupun pembayaran bunga dan
pendapatan dari penjualan.
3. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi
tentang sumber daya ekonomi perusahaan. Klaim atas sumber daya kepada
perusahaan atau pemilik modal.
4. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi
tentang prestasi perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditor sering
menggunakan informasi masa lalu utk membantu menaksir prospek perusahaan.
D. Fungsi
Laporan Keuangan
1. Menggambarkan
pengaruh keuangan di masa lalu dan tidak mewajibkan untuk menyediakan informasi
non keuangan
2. Angka-angka
dalam penyajian menggambarkan nilai saat ini
3. Laporan
keuangan bersifat umum, yang dapat digunakan oleh semua pihak
4. Memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan ekonomi
5. Dapat
mengatasi masalah akuntansi yang belum diatur dalam SAK
6. Para
pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan sesuai
dengan SAK
E. Unsur-unsur
Laporan Keuangan
Unsur laporan keuangan
yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan dan pengukuran
kinerja.
1. Pengukuran Posisi Keuangan
a. Aktiva
(Asset)
Asset adalah sumber
daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan
dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
Aset diakui dalam
neraca jika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa depan diperoleh
perusahaan dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur
dengan andal. Aset tidak diakui dalam neraca kalau pengeluaran telah terjadi
dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam perusahaan
setelah periode akuntansi berjalan.
b. Kewajiban
Kewajiban adalah hutang
perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya
diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi.
Kewajiban
diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban
sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.
c. Ekuitas
Ekuitas adalah hak
residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban
2. Pengukuran Kinerja
a. Penghasilan
Penghasilan adalah
kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan
atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Penghasilan diakui
dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang
berkaitan dengan kenaikan aset atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat
diukur dengan andal. Ini berarti, pengakuan penghasilan terjadi bersamaan
dengan pengakuan kenaikan aset atau penurunan kewajiban.
b. Beban
Beban adalah penurunan
manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar
atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
Beban diakui dalam
laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan
dengan penurunan aset atau kenaikan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur
dengan andal. Ini berarti, pengakuan
beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan
aset.
F. Jenis
Laporan Keuangan
1. Laporan
Laba/Rugi
Laporan laba/rugi (Income Statement)
adalah laporan mengenai penghasilan dan beban suatu perusahaan untuk suatu
periode waktu tertentu.
Bentuk laporan laba/rugi ada
2, yaitu:
a)
Bentuk Tunggal (Single Step)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Bengkel “XXX”
Laporan Laba/ Rugi
Per 31 Desember
…..
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
Pendapatan jasa…. Rp
xxx
Beban-beban:
-
Beban gaji karyawan Rp xxx
-
Beban listrik Rp xxx
-
Beban perlengkapan Rp xxx
-
Dst Rp xxx
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
Laba bersih Rp xxx
b)
Bentuk Bertahap (Multiple Step)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif)
Perusahaan XXX
LAPORAN LABA/RUGI
Per 31 Desember 20xx
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.gif)
Beban usaha
-
Beban xxx Rp.
xxx
-
Beban xxx Rp.
xxx
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.gif)
Pendapatan
di luar usaha
-
Pendapatan xxx Rp.
xxx
-
Pendapatan
xxx Rp. xxx
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image009.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif)
Beban di
luar usaha
-
Beban xxx Rp.
xxx
-
Beban xxx Rp.
xxx
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image011.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image013.gif)
2. Laporan
Perubahan Modal
Laporan perubahan modal
adalah laporan yang menyajikan modal perusahaan beserta perubahannya dalam satu
periode. Laporan perubahan modal terdiri dari unsur:
a) Modal
awal tahun dan tambahan modal (investasi).
b) Saldo
laba atau rugi.
c)
Prive (pengambilan pemilik untuk
keperluan pribadi).
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image014.gif)
Perusahaan
XXX
LAPORAN
PERUBAHAN MODAL
Per
31 Desember 20xx
![]() |
Modal
awal Rp
100
Laba bersih
(lihat laporan L/R) Rp
20
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.gif)
Modal akhir Rp
115
Modal awal Rp
100
Rugi bersih (lihat laporan L/R) Rp 20
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.gif)
Modal
akhir Rp
75
3. Neraca
Neraca
adalah laporan yang berisi harta, utang dan modal perusahaan pada suatu saat
tertentu. Neraca
dapat disusun dalam dua bentuk: yaitu bentuk skontro dan bentuk staffel.
a.
Bentuk
skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau
sebelah menyebelah.
Perusahaan XXX
NERACA
Per 31 Desember 20xx
Harta
Harta
Lancar
-
Kas Rp xxx
-
Piutang Rp xxx
-
Perlengkapan Rp xxx
![]()
Harta
tetap
-
Gedung Rp xxx
-
![]()
Total harta tetap Rp xxx
TOTAL
HARTA Rp xxx
|
Utang
dan Modal
Utang
lancar
-
Utang wesel Rp xxx
-
…… Rp xxx
![]()
Utang
jangka panjang
-
Utang dividen Rp xxx
-
…… Rp xxx
![]()
Modal Rp xxx
![]()
TOTAL
UTANG DAN MODAL Rp xxx
|
b.
Bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu menempatkan
harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya.
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image021.gif)
Perusahaan
XXX
NERACA
Per
31 Desember 20xx
![]() |
HARTA
Harta Lancar
-
Kas Rp.
xxx
-
Piutang Rp.
xxx
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image023.gif)
Harta tetap
-
Gedung Rp.
xxx
-
Perlengkapan Rp.
xxx
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image024.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image025.gif)
TOTAL HARTA Rp.
xxx
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image026.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image027.gif)
UTANG
dan MODAL
Utang
Lancar
-
Utang wesel Rp.
xxx
-
…… Rp.
xxx
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image028.gif)
Utang
Jangka Panjang
-
Utang dividen Rp.
xxx
-
…… Rp.
xxx
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image029.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image026.gif)
Modal
…. Rp xxx
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image026.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image030.gif)
4. Laporan
Arus Kas
Laporan
arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image031.gif)
Laporan Arus Kas
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image032.gif)
Arus
Kas dari Aktivitas Operasi:
Penerimaan dari pelanggan Rp
xxxxx
Penerimaan utang bank Rp
xxxxx
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image033.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image034.gif)
Pembayaran sewa Rp xxxxx
Pembayaran upah Rp xxxxx
Pembayaran bunga Rp xxxxx
Pembayaran utang Rp xxxxx
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image035.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image036.gif)
Rp
xxxxxx
Arus Kas Keluar dari Aktivitas Investasi
Pembelian peralatan ( Rp xxxxx )
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image037.gif)
Arus
kas keluar bersih Rp
xxxxx
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image038.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image038.gif)
![]() |
G. Penggolongan Akun/ Perkiraan
Akun atau perkiraan
adalah suatu formulir yang digunakan sebagai tempat mencatat transaksi keuangan
yang sejenis dan dapat merubah komposisi harta, kewajiban dan modal perusahaan.
Secara umum Akun dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:
1. Akun riil (tetap) adalah akun yang dilaporkan dalam neraca, di
mana saldo akunnya terbawa dari satu periode ke periode berikutnya. Akun riil
terdiri dari tiga kelompok yaitu harta, kewajiban dan modal.
2. Akun nominal (sementara) adalah akun yang
disajikan dalam laporan laba rugi. Akun nominal terdriri dua kelompok yaitu
pendapatan dan beban.
Dengan adanya
penggolongan akun secara umum di atas, pasti terdapat penggolongan akun secara
khusus, yaitu:
1.
Akun Harta (Assets)
Harta
(Assets) adalah sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang terjadi
akibat transaksi sebelumnya dan mempunyai manfaat di masa yang akan datang.
Harta merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan
usahanya. Harta dapat dikelompokkan atas kelancaran (likuiditas) yaitu harta
lancar, investasi jangka panjang, harta tetap, harta tidak berwujud dan
harta-harta lainnya.
a)
Harta lancar,
adalah harta yang berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan
uang atau umur pemakaiannya kurang dari satu tahun. Yang termasuk harta lancar
adalah:
1) Kas, uang tunai yang siap digunakan dan bebas
digunakan setiap saat baik yang ada dalam perusahaan maupun saldo rekening giro
perusahaan yang terdapat dalam bank.
2) Surat-surat berharga (efek), surat-surat yang
dimiliki perusahaan untuk diperjual-belikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana
kas/bank yang dipakai.
3) Wesel tagih,
adalah piutang yang diperkuat dengan promes.
4) Piutang ,
adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha.
5) Persedian
barang dagang, adalah persediaan barang yang tersedia untuk dijual (dalam
perusahaan dagang), persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi
(dalam perusahaan manufaktur).
6) Perlengkapan, adalah barang-barang yang
digunakan untuk kegiatan perusahaan dan diperkirakan habis dipakai dalam
setahun. Misalnya
perlengkapan kantor, perlengkapan toko. (biasanya juga disebut bahan habis pakai).
perlengkapan kantor, perlengkapan toko. (biasanya juga disebut bahan habis pakai).
7) Beban
dibayar di muka, biaya yang telah dibayar tetapi manfaat dari
pembayaran belum diperoleh atau digunakan. Seperti asuransi dibayar di muka,
sewa dibayar di muka dan iklan dibayar di muka.
b)
Penyertaan (Investasi),
adalah investasi jangka panjang dalam bentuk saham, obligasi atau surat
berharga lainnya. Investasi bertujuan memperoleh keuntungan pada masa yang akan
datang, atau dengan tujuan untuk menguasai perusahaan lainnya. Investasi
umumnya dalam bentuk saham dan obligasi.
c)
Harta Tetap,
adalah harta berwujud yang digunakan untuk operasi perusahaan dan mempunyai
masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti tanah, bangunan, mesin-mesin,
peralatan dan sebagainya.
d)
Harta tak berwujud,
adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik, tetapi merupakan hak-hak
istimewa yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Contoh
harta tak berwujud antara lain:
1) Hak paten, yaitu
hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada
perusahaan.
2) Hak Cipta, yaitu
hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada
perusahaan. Misalnya hak cipta lagu.
3) Goodwill,
adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan
goodwill maka barang yang diproduksi dipercaya dan dibeli oleh masyarakat.
2.
Akun
Utang (Liabilities)
Utang adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan
pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi
akibat kegiatan usaha. Utang ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangkan
panjang.
a) Utang
Lancar
Utang lancar adalah utang yang harus dilunasi dalam jangka waktu
kurang dari satu tahun. Utang lancar antara lain:
1) Wesel
bayar, adalah utang yang disertai promes.
2) Utang usaha atau utang dagang, adalah
kewajiban yang timbul karena pembelian jasa atau barang secara kredit.
3) Utang gaji, adalah utang perusahaan berupa
gaji yang seharusnya sudah dibayar pada periode yang berjalan tetapi pada akhir
periode belum dijalankan
4) Biaya yang masih harus dibayar, adalah beban
yang sudah terjadi tetapi belum dibayar. Misalnya utang sewa, utang gaji dan
utang bunga.
5) Pendapatan diterima di muka, adalah kewajiban
yang disebabkan perusahaan menerima lebih dahulu uang sedangkan penyerahan jasa
atau barang belum dilakukan.
b) Utang
Jangka Panjang
Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya
lebih dari satu tahun. Utang ini timbul karena pelunasan perusahaan untuk
membeli peralatan-peralatan baru atau mesin-mesain baru. Yang termasuk utang
jangka panjang antara lain:
1) Utang Bank, adalah pinjaman modal kerja
dari Bank untuk perluasan usaha.
2) Utang Hipotik, adalah pinjaman dari Bank
dengan jaminan aktiva tetap.
3) Utang Obligasi, adalah utang yang disebabkan
perusahaan menerbitkan dan menjual surat-surat berharga.
c) Utang
Lain-lain
Utang lain-lain adalah utang yang tidak termasuk utang lancar maupun
utang jangka panjang. Misalnya utang kepada direksi dan utang kepada pemegang
saham.
3.
Modal
Modal adalah selisih
antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak pemilik perusahaan atas
sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan perseorangan
disertai nama pemilik, akuntansi modal pada persekutuan disertai dengan nama
sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut dengan
modal saham.
4.
Akun
Pendapatan (Income/ Revenue)
Pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan.
Pendapatan dibedakan atas:
a) Pendapatan Usaha, adalah pendapatan yang
berhubungan langsung dengan kegiatan usaha.
b) Pendapatan di luar usaha,
adalah pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha.
Misalnya pendapatan sewa, pada perusahaan dagang menyewakan sebagian ruang yang
tidak dipakai untuk kegiatan usaha, tetapi disewakan kepada pihak lain.
5.
Akun
Beban (Expense)
Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan
usaha untuk memperoleh pendapatan. Beban dapat dibedakan atas:
a) Beban Usaha, adalah pengorbanan yang
langsung berhubungan dengan kegiatan usaha.
b) Beban Lain-lain, adalah pengorbanan yang tidak
langsung berhubungan dengan
kegiatan pokok usaha. Misalnya beban bunga. Beban (biaya) yang dibayar oleh
perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari Bank.
kegiatan pokok usaha. Misalnya beban bunga. Beban (biaya) yang dibayar oleh
perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari Bank.
H. Kode
Akun (Chart of Account)
Kode akun adalah
pemberian tanda/nomor tertentu dengan memakai angka, huruf atau kombinasi angka
dan huruf pada setiap akun. Kode akun tersebut dicantumkan untuk memudahkan
proses pencatatan, pencarian dan penyimpanan serta pembebaban yang dituju pada
setiap akun.
Dalam suatu sistem
akuntansi perusahaan pemberian kode akun sangat tergantung pada keanekaragaman
transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi. Semakin banyak dan kompleksnya
transaksi yang terjadi menyebabkan semakin banyak pula kode akun yang akan
digunakan. Ada beberapa kode akun yang
dapat digunakan antara lain:
1. Kode
Numerial
Kode numerial adalah cara
pengkodean akun berdasarkan nomor secara berurutan, yang dapat dimulai dari
angka 1, 2, 3 dan seterusnya.
Kode Akun
|
Nama Akun
|
|
Harta
|
1
|
Kas
|
2
|
Piutang
|
3
|
Tanah
|
|
Utang
|
4
|
Utang
gaji
|
5
|
Utang
bank
|
|
Modal
|
6
|
Modal
xxx
|
dst
|
dst
|
2.
Kode
Desimal
Kode desimal adalah cara pemberian kode akun
dengan menggunakan lebih dari satu angka. Setiap angka mempunyai arti, kode
desimal ini dapat dibedakan atas kode kelompok dan kode blok.
a)
Kode Kelompok
Kode kelompok merupakan cara pemberian kode akun dengan mengelompokkan
akun. Setiap kelompok akun diberi nomor kode sendiri sendiri.
![](file:///C:/DOCUME%7E1/COMPTH%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image040.gif)
Contoh:
Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk harta. Kemudian termasuk golongan akun harta lancar yang diberikan nomor kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar yang ketiga sehingga diberi nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun piutang usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu 113.
Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk harta. Kemudian termasuk golongan akun harta lancar yang diberikan nomor kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar yang ketiga sehingga diberi nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun piutang usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu 113.
Kode Akun
|
Kelompok Akun
|
Golongan Akun
|
Jenis Akun
|
1.
11
111
112
…
12
121
12..
2.
21
211
…
dst
|
Harta
Utang
dst
|
Harta
Lancar
Harta
Tetap
Utang
Lancar
dst
|
Kas
Piutang usaha
…..
Gedung
…..
Utang usaha
…
|
b)
Kode Blok
Kode blok adalah pemberian kode
akun dengan cara memberikan satu blok kode setiap kelompok akun. Misalnya harta
diberikan nomor 100 - 199, Kewajiban diberi nomor 200 - 299, Modal diberikan
nomor 300 - 399, Pendapatan nomor 400 - 499 dan Beban nomor 500 - 599.
Kode Akun
|
Golongan Akun
|
100-199
100-149
101
102
150-199
151
200-299
200-249
201
….
|
Harta
Harta Lancar
Kas
Piutang usaha
Harta Tetap
Peralatan
Utang
Utang Lancar
Utang usaha
……
|
3.
Kode
Mnemonic
Pemberian
kode mnemonic dilakukan dengan menggunakan huruf. Untuk menentukan huruf,
tentukan nama huruf yang mudah dikenal, dimengerti, diingat atau bisa diambil
dari singkatan huruf awalnya.
Nama Akun
|
Kode Akun
|
Aktiva
Aktiva Lancar
Kas
Aktiva Tetap
Kewajiban
Kewajiban Lancar
Kewajban Jangka Panjang
Ekuitas
Pendapatan
Beban
|
A
AL
K
AT
K
KL
KJP
E
P
B
|
4.
Kombinasi
Huruf dan Angka
Pemberian
kode akun dengan kombinasi huruf dan angka dapat dilakukan dengan memberikan
kode huruf pada kelompok dan golongan akun, sedangkan untuk jenis akun
diberikan kode angka.
Nama Akun
|
Kode Akun
|
Aktiva
Aktiva Lancar
Kas
Piutang Usaha
Perlengkapan
Kewajiban
Kewajiban Lancar
Utang Usaha
Utang Wesel
Utang Gaji
|
A
AL
AL 01
AL 02
AL 03
K
KL
KL 01
KL 02
KL 03
|
Oleh : Haryanto S.Pd